Wednesday, October 4, 2017

Piagam Karawang - Krawang Charta


Piagam Karawang - Krawang Charta

Konon, berdirinya Kabupaten Karawang ditandai dengan lahirnya Piagam Plat Kuning KandangSapi. Piagam itu sudah lama tidak diketahui keberadaannya, dan hanya tercantum dalam tulisan2 tua Belanda spt F.Haan & Brandes. Piagam Kandang Sapi berjumlah 2 buah (platen), yg satu berupa perintah penugasan Singaperbangsa dan Wirasaba di Tanjungpura&Waringinpitu sebagaimana sudah banyak beredar, dan piagam satunya yg jarang diketahui publik berisi tentang asal mula Karawang jadi wilayah pertanian, yg disebut "Piagam Plat Kuning KandangSapi Kalapa Duwa"



Karawang, inilah kota kecil berjuta cerita. Kota yang pernah merangkul Ciasem, 
Subang, Wanayasa, Purwakarta, Pagaden, Bojonglopang Ciamis, dan Bekasi ke dalam pelukannya. Kota dengan perjalanan sejarah yang panjang, tua dan menggetarkan. Khazanah seni budayanya melimpah, semelimpah kekayaan alamnya. Ya, Karawang diciptakan Tuhan ketika sedang bersemangat. Pantai, gunung, pertanian, kebun-kebun, industri ....sebut saja, semuanya tumbuh subur di kota ini. Maka nikmat Tuhan mana lagi yang didustakan untuk Karawang. 
Cukup seorang pemimpin yang penuh cinta, berani, jujur dan cerdas yang diperlukan untuk menjadikan Karawang Kuta Tak Tertandingi, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr. Bukan kota yg berkembang tapi semrawut, banyak pabrik subur pengangguran, indah alamnya rusak lingkungan dan bentuk2 keresahan sosial lainnya. Bukan, bukan kota seperti itu yg kita mau.
Di kota ini Islam pertamakali menyemai Tatar Pasundan. Di Kota ini, peradaban Sunda dirintis dengan metropolitan pelabuhan Emporium Koyingnya. Di kota ini pawai kemerdekaan dan merahputih pertamakali mencium angkasa. Dan di kota ini pula Bung Karno memberi daulat Kota Lumbung Padi, menisbatkan Kota Pangkal Perjuangan, serta Suharto menggelarkan City Industry .....dan di kota ini pula sebagian besar dari kita lahir, tumbuh dan menanam harapan.14 September nanti Kabupaten Karawang berusia 384 tahun, sepenggal fase perjalanan dari ribuan tahun sejarahnya. 14 September 1633 Sultan Agung mengangkat Singaperbangsa dan Wirasaba sebagai wedana Nagaragung Karawang. Pengangkatan keduanya diberitahukan melalui Piagam Plat Kuning Kandang Sapi Gede. Kenapa namanya seperti itu. Disebut plat karena bentuknya berupa plat berukuran 21,8 cm dan 29,5 cm dg lebar 7 cm. Disebut koneng karena terbuat dari kuningan bercampur tembaga (koperen), dan disebut Kandangsapi karena pertamakali ditemukan oleh pengawas Belanda Fokken tahun 1888 di kampung Kandangsapi. Sebetulnya, bukan ditemukan tetapi diambil paksa dari pemiliknya, penduduk Kandangsapi - sebuah kampung di distrik Tegalwaru yang sekarang sudah tenggelam oleh Jatiluhur. Dan ada kata gede disana yang bermaksud sebagai pembeda. Piagam itu ada tiga (drie kopperen), dan yang dua berupa sambungan sehingga ukurannya lebih gede karena itu disebut Plat Kuning Kandang Sapi Gede. Sedangkan yang satunya lebih kecil ukurannya cuma 8,5 x 7 cm sehingga disebutnya Plat Koneng Kandangsapi Kecil. Kalau yang gede 
berupa perintah pengangkatan Singaperbangsa dan Wirasaba sebagai wedana, 
sedangkan yang kecil adalah perintah dari Singaperbangsa kepada penunggu lumbung kalapadua Bungin-Pakis supaya menyerahkan padi ke Karawang, dan itulah padi yang menjadi bibit terbesar yang menjadikan Karawang Lumbung Pangan. ( Red - Asep R. Sundapura)





a. Penget ingkang pihagagem kaje 
3) ing ki raga gedhe ing sumedhang 
4) kagadhehaken ing si Hastrawadana 
5) milanepun gadhehi pihagem sun kongkon hangrak sakagengan dalem 
siti nagara gung kilen wates Ci Pamikis, 
wetan wates Cilamaya. sirta 
1) sun kon anugoni lumbung. isinipun pari. 
limang takes pujul tiga welas jahit. 
2) wodening pari sinambut dening Ki Singa Prabangsa. 
Basa kala 
3) tan hangrawahi 
4) pihagem lagi lampahipun kahiyung yudabangsa 
5) kaping kalih ki wangsataruna. ingkang pob. tusan kaje 
6) dalem ambakta tata titiyang kalih ewu. 
wadananipun kahi singa bangsa.kali ki wirasaba kang dipun wadanakaken ing manira. sasangpun 
7) katampi dhipun prenahaken 
8) ing waringin pitu lan ing tajupura. angrak sasiti gung bungas kilen. kala nulis pihagem ing dina rebo tanggal ping sapuluh. 
sasi mulud taun alip kang anulis pihagem manira anggaprana. ti. ti. 
i segi patun kang dipun utang ini lu kung kang

(Red - Den Apri - karawangheritage )

2 comments:

  1. Dimana tulisan yang menunjukkan kalau sultan agung yg menugaskan ya?dari beberapa sumber, waktu itu sepertinya era kekuasaan Sumedanglarang sebagai pewaris wilayah Pajajaran, jadi yg menugaskan Adipati Singaperbangsa ya Raja Sumedanglarang saat itu, karena Galuh sudah jadi wilayah Sumedanglarang..kerajaan pertama di Indonesia yg menerapkan model kabupaten adalah Sumedanglarang..Mataram itu lebih tepatnya sebagai aliansi untuk memerangi belanda di batavia, makanya tidak ada peristiwa peperangan antara Sumedanglarang dgn Mataram...Tanah pasundan itu tidak pernah dikuasai oleh kerajaan lain di luar tatar pasundan.

    ReplyDelete

KI LUTUNG - ( karawang - jawa barat - Indonesian FOLKSLORE )

KI LUTUNG - ( karawang - jawa barat - Indonesian FOLKSLORE)    In the beginning of history, in Heaven, The Hiyang Guriang Tungga...